Sejak kecil aku sering bermain di sawah, mengirim bekal sarapan buat ayah. Dari situ aku melihat di sebelah selatan nampak pemandangan alam dan gunung yang indah. Di dalam hati aku bercita-cita kalau suatu saat nanti aku pasti akan mencapai kesana.
Hari itu Sabtu sore tanggal 9 Mei 2015 pukul 16.00 WIB kami 6 orang berangkat dari Weleri menggunakan sepeda motor. Sampai di daerah yang tepatnya di sepanjang jalan yang membelah Gunung Sindoro & Sumbing kami disambut dengan hujan deras. Akhirnya kami tiba di Basecamp pendakian Gunung Prau di desa Patak Banteng, Dieng, Wonosobo pukul 21.30 WIB. Di daerah ini langit tampak begitu cerah, terang bulan dan bertaburan bintang.
Biaya yang ada di Basecamp :
1. Parkir per motor : Rp 5.000
2. Titip helm : Rp 2.000
3. Registrasi per orang : Rp 10.000
Kami mulai melakukan pendakian pukul 22.00 WIB. Aku mencoba membawa tas Carrier milik saudaraku yang isinya komplit semua perlengkapan pendakian. Track-nya sungguh sangat menantang, jadi santai saja jalannya biar tidak cepat lelah. Namun sampai di Pos II menuju Pos III aku merasa tidak yakin kalau harus menggendong tas tersebut hehe :)
Sepanjang perjalanan menuju puncak kami disuguhi kabut tebal yang silih berganti, kadang diguyur hujan. Rombongan pendaki lain pun juga banyak jadi harus antri melewati jalan setapak. Kira-kira 30 meter sebelum sampai di puncak, kami harus melewati jalan becek dan berlumpur sampai-sampai teman kami harus mencopot sandalnya karena tenggelam hehe.
Pukul 01.00 WIB akhirnya kami sampai di Camp area. Normalnya pendakian ini bisa ditempuh dalam waktu 2 jam. Kami langsung mencari lokasi yang bagus View-nya dan agak rata lahannya untuk mendirikan tenda. Kemudian menyalakan kompor untuk menghangatkan diri, wedang jahe dan indomie jadi menu utama. Suhu di tempat ini mencapai 2-6 derajat celcius. Tenda kami sampai mengembun. Di sini sinyal telkomsel dan XL nihil. Pukul 02.00 WIB kami siap untuk memejamkan mata dan tidak lupa memasang alarm agar dapat menikmati Golden Sunrise.
Pagi harinya setelah badan terasa hangat dan tenda mulai mengering kira-kira pukul 08.00 WIB maka itulah saat yang tepat untuk packing dan siap untuk meninggalkan Prau, padahal belum puas foto-foto hehe. Tidak lupa kami membawa turun sampahnya...
Kesimpulan dan Saran :
1. Kalau mendaki malam hari wajib bawa lampu senter
2. Siapkan mantel karena cuaca di gunung tidak menentu
3. Bawa jaket & Sleeping Bag karena suhunya ter... la... lu...
4. Bawa juga sandal kalau sewaktu-waktu sepatunya basah
5. Bawa Kanebo untuk membersihkan alas tenda/ matras yang mengembun
pemandangan gunung prau dari desaku |
Hari itu Sabtu sore tanggal 9 Mei 2015 pukul 16.00 WIB kami 6 orang berangkat dari Weleri menggunakan sepeda motor. Sampai di daerah yang tepatnya di sepanjang jalan yang membelah Gunung Sindoro & Sumbing kami disambut dengan hujan deras. Akhirnya kami tiba di Basecamp pendakian Gunung Prau di desa Patak Banteng, Dieng, Wonosobo pukul 21.30 WIB. Di daerah ini langit tampak begitu cerah, terang bulan dan bertaburan bintang.
Biaya yang ada di Basecamp :
1. Parkir per motor : Rp 5.000
2. Titip helm : Rp 2.000
3. Registrasi per orang : Rp 10.000
Kami mulai melakukan pendakian pukul 22.00 WIB. Aku mencoba membawa tas Carrier milik saudaraku yang isinya komplit semua perlengkapan pendakian. Track-nya sungguh sangat menantang, jadi santai saja jalannya biar tidak cepat lelah. Namun sampai di Pos II menuju Pos III aku merasa tidak yakin kalau harus menggendong tas tersebut hehe :)
Sepanjang perjalanan menuju puncak kami disuguhi kabut tebal yang silih berganti, kadang diguyur hujan. Rombongan pendaki lain pun juga banyak jadi harus antri melewati jalan setapak. Kira-kira 30 meter sebelum sampai di puncak, kami harus melewati jalan becek dan berlumpur sampai-sampai teman kami harus mencopot sandalnya karena tenggelam hehe.
Pukul 01.00 WIB akhirnya kami sampai di Camp area. Normalnya pendakian ini bisa ditempuh dalam waktu 2 jam. Kami langsung mencari lokasi yang bagus View-nya dan agak rata lahannya untuk mendirikan tenda. Kemudian menyalakan kompor untuk menghangatkan diri, wedang jahe dan indomie jadi menu utama. Suhu di tempat ini mencapai 2-6 derajat celcius. Tenda kami sampai mengembun. Di sini sinyal telkomsel dan XL nihil. Pukul 02.00 WIB kami siap untuk memejamkan mata dan tidak lupa memasang alarm agar dapat menikmati Golden Sunrise.
Pagi harinya setelah badan terasa hangat dan tenda mulai mengering kira-kira pukul 08.00 WIB maka itulah saat yang tepat untuk packing dan siap untuk meninggalkan Prau, padahal belum puas foto-foto hehe. Tidak lupa kami membawa turun sampahnya...
Kesimpulan dan Saran :
1. Kalau mendaki malam hari wajib bawa lampu senter
2. Siapkan mantel karena cuaca di gunung tidak menentu
3. Bawa jaket & Sleeping Bag karena suhunya ter... la... lu...
4. Bawa juga sandal kalau sewaktu-waktu sepatunya basah
5. Bawa Kanebo untuk membersihkan alas tenda/ matras yang mengembun