Beberapa bulan terakhir ini sedang di goncangkan dengan adanya wabah virus covid’19, dimana virus ini adalah virus yang berbahaya yang cepat menular dan merenggut nyawa. Dalam hal ini pemerintah membuat keputusan dengan memberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar), dengan adanya PSBB tentu berdampak terhadap beberapa sector, seperti: pendidikan, ekonomi, social, dll.
Pada saat ini masyarakat sangat dilema dengan adanya pembelajaran daring
yang disebabkan oleh wabah covid’19, tidak hanya siswa, orang tua dan guru juga
ikut merasakannya. Karena pembelajaran daring menimbulkan beberapa factor
permasalahan. Sebelum menguak masalah ini, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu dilema, pembelajaran daring,
pandemic, dan covid’19.
Pengertian
Dilema
Dilema merupakan situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan
antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkakn atau tidak
menguntungkan; situasi sulit yang membingungkan.[1]
Pengertian
Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan jaringan
internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk
memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.[2]
Pengertian
Pandemi
Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan frekuensi yang
amat tinggi serta penyebarannya amat luas yang telah mencakup suatu wilayah.[3]
Pengertian
Covid’19
Covid’19 adalah penyakit yang baru-baru ini ditemukan dan cepat menular
yang disebabkan oleh virus corona.
Jika dilihat dari pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran daring memang membuat kedilemaan untuk para guru, orang tua,
ataupun siswa.
Kedilemaan
Guru
Dalam situasi seperti ini para guru kebingungan untuk memberikan
pembelajaran kepada siswa dan harus penuh ekstra memikirkan ide-ide kreatif
agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan maksimal, karena disituasi
seperti ini guru tidak bisa bertatap muka langsung dengan siswa, tetapi banyak kendala-kendala sehingga pembelajaran
daring tidak maksimal, salah satu jaringan interntet tidak lancer sehingga
menghambat interaksi pembelajaran.
Kedilemaan
Orang Tua
Banyak orang tua
yang mengeluh terhadap pembelajaran daring, menurutnya lebih baik sekolah tatap
muka daripada sekolah online, dikarenakan lebih banyak mengeluarkan biaya unuk
pembelian kuota internet, selain itu anak-anak tidak begitu antusias untuk
pembelajaran daring karena lebih banyak bermain daripada belajar.
Kedilemaan
siswa
Dalam pembelajaran daring ini banyak kendala-kendala yang dihadapi siswa,
seperti: tidak memiliki kuota internet, tidak adanya jaringan internet, bahkan
ada juga yang tidak memiliki handphone. Siswa lebih senang pembelajaran tatap
muka, karena bisa focus dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru, selain
itu siswa juga senang dapat bertemu teman-teman di sekolah, karena pembelajaran
daring menurutnya membosankan dan siswa lebih cenderung untuk bermain.
Maka dari itu, harapan para guru, orang tua, dan siswa sekolah dapat
dibuka kembali untuk proses pembelajaran tatap muka, agar pembelajaran dapat
berjalan dengan maksimal.
[1] https://kbbi.web.id/dilema.html
[2] BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Vol.06, No.
02 (2020), hal. 214-224
[3] Arie Wuryantoro,
“pengertian pandemic”,
arie_wuryanto.blog.undip.ac.id,
(diakses pada 24 Oktober 2020, pukul 20.04).
0 komentar:
Posting Komentar